the dark side of glow

Thursday, April 28, 2011

Me vs Dogi

Kemarin setelah sekian lama, akhirnya Saya bertemu lagi dengan makhluk
pencabut nyawa itu.
bukan!!
bukan makhluk berjubah hitam dan bawah
tongkat andalannya seperti di pelem-pelem,
yang ini berjubah putih dan membawa
alat sejenis hands free (teleskop?stetoskap?sekop?),
maksud Saya makhluk pencabut gigi.
Ya benar, DOGI alias dokter gigi.
(maaf, dokter gigi gak bawah cantelan telinga kayaknya?!)

Terdesak oleh cenat-cenut berkepanjangan di gigi geraham belakang
Saya pasrah mau digrepe-grepe (gigi nya) sama si dokter -,-"
Padahal sebenarnya paling anti tuh yang begini-beginian,
tapi apa mau dikata.
Saya sebenarnya bukan tipe orang yang malas banget soal menjaga kesehatan,
cuma suka lupa aja kalau gigi itu harus dibersihin 3x sehari,
maunya sih gigi ini mandiri bisa bersihin diri sendiri, kan udah gede =,='

Dokter Clara namanya, Ibu-ibu muda sekitar 30-an, tinggi, rambut pendek,
murah senyum dan yang terpenting tidak membuat Saya ketakutan setengah tiang
pas masuk di ruang yg horor itu.
sebelum periksa dia mengintrogasi Saya terlebih dahulu

dr Clara   : Kenapa giginya?
Gl            : Bolong.
dr Clara   : sebelah mana?
Gl            : di banyak tempat
dr Clara   : ??
Gl            : 2 di sebelah kiri, 1 sebelah kanan.
dr Clara    : waduh, sini diperiksa dulu.

Setelah kumur-kumur dan pasrah berbaring di kursi pasien,
mulailah gigi Saya digrepe-grepe (bahasanya tolong dijagaa,, ).
di dalam benak Saya selama ini hanyalah gigi Saya itu cuma bolong doang,
dan tidak terlalu parah.
tapi setelah Saya dikasih cermin melihat sendiri masalah di gigi itu,
kenyataan yg sesungguhnya membuat mulut Saya semakin menganga lebih besar lagi,
karena lubang yang saya pikir kecil ternyata adalah sebesar Goa Jepang zaman perang dulu. lebay.
intinya, lubang nya dari luar kelihatan kecil, tapi dalam!
sedalam cintaku padamu! *pret!
jadi dengan kenyataan pahit tersebut si dokter menyerah dan menganjurkan Saya untuk ke Rumah Sakit saja.
See?!
betapa hebatanya gigi Saya sampai membuat dokter gigi ini menyerah kalah.
plok plok plok!
well sebenarnya bukan menyerah ya,
kata dokternya sih gini

dr Clara    : gigi kamu itu lubang sudah dalam, dan gigi disampingnya
                  yang juga lubang malah sudah tertutup oleh gusi,
                  jadi Saya anjurkan kamu langsung ke Rumah Sakit saja.
Gl             : ... (bilang menyerah aja, dok. ga papa koq, Saya maklum)
dr Clara    : ini Saya kasih resep Obat untuk mengatasi rasa sakit nya
Gl             : ok dok. terima kasih, (ko) dok.

Pada akhirnya hasil dari pertemuan singkat kemarin,
gigi Saya masih cenat-cenut dan malah semakin cenat-cenut juga otak saya setelah menyaksikan sarang penyamun di dalam mulut Saya sendiri.
Selanjutnya Saya harus sesegera mungkin ke Rumah Sakit menemukan Dokter gigi ganteng yang rela menemui gigi lubang Saya ini
dan mungkin mencabutnya dengan cepat tapi penuh kasih sayang. *mimpi

Btw, Saya baru menemukan cara diet baru, pergi ke dokter gigi,
lihat fakta mengenai gigi sendiri yang ancur dan secara ajaib nafsu makan
akan hilang ditelan bumi.

Jadi adik-adik kecil yang manis dengan gigi susu kalian yang imut-imut itu,
jujur Saya iri.
Biar pengalaman kakak ini jadi pelajaran ya buat kalian, dik. *sok bijak
jangan lupa sikat gigi sebelum bobo, sesudah makan, dan kapan pun kalian mau :)
sebelum peri gigi menghadirkan kengerian neraka ke dalam mulut mu hohoho..


Salam senyum 3 jari :D

Tuesday, April 26, 2011

Cara terindah untuk dicintai adalah dengan mencintai.

Monday, April 25, 2011

Sebab tidak ada seorangpun di antara kita
yang hidup untuk dirinya sendiri,
dan tidak ada seorangpun yang mati
untuk dirinya sendiri.

Sebab jika kita hidup,
kita hidup untuk Tuhan.
dan jika kita mati,
kita mati untuk Tuhan.
Jadi baik hidup atau mati
kita adalah milik Tuhan.

-Paulus (Roma 14 : 7-8)

Tuesday, April 19, 2011

Kadang keramaian membuat kita
tidak bisa mendengar teriakan hati dan pikiran.
Justru kesendirian lah yang memberi
kesempatan kita untuk berargumen dan berdebat
dengan diri sendiri.

Monday, April 18, 2011

#anjinggombal

kamu memang tidak seterkenal
Briptu Norman saat ini,
tapi tenang, pangkatmu di hatiku adalah yang tertinggi.

kamu memang gak sejago goyangan India beliau,
tapi buktinya kamu malah bisa
menggoyangkan konsentrasiku tiap hari *eaaaa

kamu tidak perlu upload
video apapun ke Youtube,
karena semua gerak-gerikmu
sudah terekam di sini,
ya di hatiku *eaaaa (lagi)

Kalau Briptu tersebut begitu mengidolakan
Shah Rukh Khan,
kamu dan aku bahkan melebihi
Rahul dan Anjeli yang tak terpisahkan ruang dan waktu *prett dah

#random

seperti ulat bulu yang sudah menyebar
hampir ke seluruh pulau Jawa,
Rasa ini juga sudah menjalar
sampai ke rongga hati dan otakku.
Tahukah kamu?
Tidak?
Ya sudahlah,
kamu memang tidak perlu tahu.
Abaikan saja.

Tuesday, March 29, 2011

Sehari di Museum

Seperti menggenapi nubuatan yang gue buat sendiri,
hari Minggu kemarin akhirnya gue untuk pertama kalinya
datang ke Museum.
Untunglah 3 orang teman kantor mau ikut nemenin,
walaupun awalnya menertawai ide gue ke Museum.

Kita berangkat jam 8 pagi menuju daerah Kota Tua,
dimana terdapat banyak Museum.

Museum Fatahilah


Museum pertama yang kita kunjungi adalah Museum Fatahilah atau disebut juga Museum Sejarah.
Gue agak bingung dengan isi di dalamnya,
mungkin karena gak ada guide nya.
Ada patung Ganesha dan beberapa patung dewa-dewa lain,
ada juga prasasti Ciaruteun, yang adalah jejak kaki manusia yang ditemukan di desa Ciaruteun Hilir.
Di lantai dua ada furniture dengan ukiran-ukiran yang antik.
dan ada taman di bagian belakang Museum, di sini ada Patung Dewa Hermes si Dewa perdagangan, dan ada juga Meriam Si Jagur yang adalah hasil peleburan 5 meriam kecil menjadi 1 meriam besar.
walau agak horor dalamnya tapi taman dan pemandangan dari Jendela-jendelanya
menarik, karena desain bangunannya juga masih begitu vintage.
btw, dibagian bawah Museum ini ada penjarah bawah tanah yang dijadikan
tempat pemberontak dan musuhnya para Kompeni ditawan dan dibunuh.
makanya dengan kesadaran tinggi gue gak berniat mengunjungi
tempat ini, bukan karena takut tapi berada di atas tanah saja sudah
penuh masalah apalagi berada di bawah tanah *alibi!

Prasasti Ciaruteun

Patung Dewa Ganesha

Dewa Hermes


Meriam Si jagur


Di Museum Wayang tempatnya lebih bersih dan lebih modern, karena sudah menyediakan beberapa unit Komputer
yang memungkinkan kita mengetahui info koleksi Wayang yang ada di sana.
Di dalam Museum ini ada taman, walaupun kecil tapi asri
dan seru jadi tempat foto-foto :)
Oiya, di sini gue baru tahu kalau Wayang itu juga ternyata ada di Negara-negara lain tapi dengan bentuk dan ciri khas yang berbeda.Ada Wayang dari Malaysia, Cina dan beberapa negara Asia lain.
Selain wayang, ada juga Ondel-ondel maskot nya kota Jakarta.

ehem

Wayang ini namanya Prabu Wijaya (mirip di Sinetron kan?)


Taman cantik di dalam Museum

Gini-gini, gue temenan sama Ondel-ondel lho :)


Di seberang Museum Fatahilah ada Museum Seni Rupa dan Keramik. Di sini ada banyak koleksi keramik peninggalan
zaman Belanda yang walau sudah lama tapi masih memiliki
aura cantik nya (ini keramik apa Model?).
Selain itu ada juga koleksi lukisan (yg gue gak tahu siapa pelukisnya).
yang berkesan di sini adalah Toiletnya yang bersih dan kinclong (maksudnya apa coba?), tidak seperti bayangan gue sebelumnya.

Museum Seni Rupa dan Keramik


Ketiga Museum ini masih ada di satu komplek wisata kota Tua, jadi dalam 1 hari bisa berkeliling masuk keluar beberapa Museum. dan kita hanya perlu bayar tiket masuk Rp 2.000 tiap museum.

di luar Museum ada banyak penjual jajanan dengan berbagai pilihan, kebetulan gue hanya memilih Es Potong (maksudnya dipilihkan, karena ditraktir heheh).
Me, Es Potong dan Kota Tua

Nah selain itu ada banyak tempat penyewaan sepeda Ontel,
itu loh sepeda dengan disain jadul tapi masih tetap
punya pesona, lengkap dengan topi nya.
kita bisa menyewa untuk 1 jam dengan membayar Rp 20.000, dan Rp 10.000 untuk setengah jam.
Bersepeda dengan cuaca menyenangkan, tidak mendung, tidak panas, sungguh menyenangkan, secara udah bertahun-tahun lamanya gue gak naik Sepeda.

gowes-gowes sambil senyum *narsis forever!


Capek bersepeda dan keliling Museum,
kita memutuskan untuk ...
kembali mengunjungi Museum. *eaaaa

Museum terakhir adalah Museum Bahari
yang letaknya di Jalan Pasar Ikan,
dan agak jauh dari komplek sebelumnya.
Gue pikir cuma nama jalannya aja Pasar Ikan,
ternyata di depan Museum nya memang ada
Pasar Ikan, jadi kebayang kan perjuangan gue
dan kawan-kawan ke sana.
Tapi untunglah tempatnya cukup memuaskan.
Mulai dari kapal ikan yang dipakai nelayan
zaman dulu sampai Kapan Pinisi yang terkenal itu
ada koleksinya di Museum ini.
Juga ada sejarah perikanan dan kelautan yang
menjelaskan keadaan pelabuhan di Sunda Kelapa yang
terkenal dulu.
Di museum ini juga ada koleksi ikan-ikan yang sudah diawetkan, termasuk ikan Duyung.
Agak horor sih buat gue.

Model Video Klip ya Mbak?!



Di depan Museum ini ada Menara Syahbandar, yang dikenal dengan Menara Miring karena posisinya memang semakin miring dari tahun ke tahun.katanya sih kemiringannya lebih dari 2.5 derajat.

Menara Syahbandar

Karena sudah lapar dan capek, kita mengakhiri petualangan hari itu dengan makan di Burger king Kota.

walau capek tapi senang rasanya melakukan sesuatu yang baru
dan datang ke tempat yang tidak pernah dikunjungi sebelumnya.

Sepertinya harus sering-sering begini deh
biar gak bosan.

Segini dulu liputan dari calon presenter cantik ini,
nantikan liputan ke tempat-tempat seru lainnya.

Salam Olah raga! *lho?

Peace!!


XOXO,



Follow my blog with bloglovin