Jadi kemarin itu hari kemerdekaan nya Indonesia, negara gue tercinta.
yang memerdekakan diri dari Jepang 65tahun yang lalu.
Sebenarnya gue tidak peduli.
Ya, gue salah satu dari sekian banyak penduduk Indonesia yang
tidak terlalu ambil pusing dengan keadaan bangsa ini.
Sedih juga sih kenapa ada yah orang kayak gue di negara yang
masih berusaha mempertahankan kemerdekaannya.
Mungkin karena secara penglihatan mata, keadaan bangsa ini
tidak bertambah baik, kekacauan dimana-mana, kemiskinan
semakin menganga dan para wakil rakyat yang bertingkah bak anak TK.
Yah sudahlah... (kata Bondan Prakoso)
Maka sebagai orang yang kurang peduli dan terlalu pesimis
dengan masa depan bangsa ini, tanggal 17 Agustus kemarin hanya menjadi
hari libur gue dari penatnya kantor dan banyaknya kerjaan.
Hari kemerdekaan gue dari kerjaan.
Keluar dari sarang dari jam 9 pagi,
berencana ke tempat Fitness bersama seorang teman.
Yang membedakan hari itu dengan hari-hari lain ada bendera
Merah Putih berjejer di depan setiap rumah, dan tentu saja jalanan
sepi karena semua sedang ikut upacara.
Di tempat Fitness juga sama saja. Sepi.
Yang artinya bagus buat gue.
Bisa leluasa memakai semua fasilitas dan
bisa memonopoli Personal Trainer yang lagi lowong juga.
Jadilah hari itu gue menghabiskan +/- 3jam di tempat penuh
keringat itu. Dengan perasaan puas sudah membuang kalori sebanyak mungkin.
Hari itu berakhir tanpa membawa kesan apapun soal kebangsaan
atau pun rasa Nasionalisme gue.
Gue tidak berusaha terlihat kritis melihat keadaan bangsa ini.
Terlalu banyak masalah pribadi yang perlu gue urus.
Cukup hari ini.
Bundaran HI dari lantai 11 Menara BCA.