the dark side of glow

Tuesday, December 21, 2010

Beruntung vs Bersyukur

Waktu Saya mengeluh mengenai penampilan,
khususnya 'Singa' di kepala Saya (maksudnya Rambut),
Mama bilang Saya beruntung karena punya
rambut hitam nan lebat yang masih setia
di kepala Saya,
katanya banyak orang di luar sana yang botak
karena rambutnya rontok.
OKeh, saat itu Saya jadi bersyukur kepala saya tidak
plontos a.k.a botak.

Waktu Saya mengeluh kenapa Saya gak terlahir setajir
teman-teman lain yang rasanya hanya dengan sekali
gesek semua beres,
Mama bilang, masih bagus bisa sekolah kuliah dan kerja seperti sekarang dalam keadaan cukup, dibanding
anak terlantar di pinggir jalan yang bahkan sekolah
saja tidak lulus.
Sekali lagi Saya bersyukur.

Waktu Saya bete karena dilarang ini itu sama Mama
dengan alasan demi kebaikan Saya,
teman saya yang yatim piatu bilang dia malah
kangen diomelin Mamanya yang skarang ada di Surga.
Saya diam.
Berpikir.
Dia benar.

Lalu sadarlah Saya betapa beruntungnya Saya,
ada sekarang dengan segala kurang lebihnya.
Manusia memang tidak pernah puas.

Mungkin akhir tahun seperti ini
jadi momen yang pas untuk lebih sadar lagi
bahwa Saya, Kamu, kita semua masih bisa dikatakan
beruntung.
Walaupun Saya sendiri tidak percaya sebuah keberuntungan dan kebetulan.
Saya hanya percaya Tuhan
(walaupun  masih sedikit percaya gosip *haiyaah ).

Saya percaya dibalik setiap kejadian, ada perencanaan Tuhan didalamnya, sekecil-kecil pun itu
semua sudah di atur.
setiap partikel di dunia ini ada dalam kuasa Nya.

intinya bukan Saya beruntung atau tidak,
intinya apakah Saya bersyukur atau tidak.

mungkin itu resolusi Saya tahun 2011,
Bersyukur!